Kisah Mengharukan Jion Si Penari Jalanan Asal Ungaran


Jion si penari Jalanan asal Ungaran. Foto : Pujiono/ narasumber

UNGARAN (21/6) – Pujiono yang kerap di sapa jion adalah salah satu penari jalanan di sudut kota Ungaran. Sudah 7 tahun ia berkecimpung di pekerjaan ini. Mungkin wajahnya sudah tak asing lagi bagi warga sekitar sini. Dengan gayanya yang nyentrik, gerakannya yang energik, ia mampu menghibur orang-orang yang jenuh menungu lampu hijau menyala.

Awalnya jion bekerja di PT. Telkom sebagai janitor. Kemudian karena kakak dan ibunya sakit dan membutuhkan perawatan, akhirnya ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan menjadi penari jalanan. Karena pekerjaan ini waktunya lebih fleksibel dan bisa dikerjakan kapan saja, jadi memungkinkan untuk merawat ibu dan kakaknya.

“Sebenarnya ibu saya malu waktu pertama tau saya menari di jalanan, malu dengan omongan tetangga, dan orang-orang. Tapi lama-kelamaan ibu memahami karena pekerjaan yang saya lakukan adalah pekerjaan yang halal, menghibur orang lain, dan saya juga tidak mencuri” ucapnya melalui chat via WhatsApp pada hari Minggu, 21 Juni 2020.

Karena gayanya dan tariannya yang unik, jion pun sempat viral dan trending di Ungaran. Bahkan banyak gambar jion yang tersebar dengan bertuliskan “jangan ngaku anak ungaran kalau gak ngerti aku”. Dan video saat menari di jalan pun viral di twitter dan youtube. Akhirnya  Jion sempat dipanggil oleh tim kreatif di acara Hitam Putih.





Gambar yang viral di sosial media. Foto : youtube

Penghasilan jion sebagai penari jalanan dari siang sampai sore rata-rata Rp 50 ribu ke atas. Namun jika sampai malam bisa tembus 100 ribu bahkan terkadang lebih. Selain menjadi penari jalanan, ia juga menerima pijat panggilan dan saat ini sedang merintis usaha tanam hias di rumah.

“Pokoknya tidak mesti. Pernah juga dapat 40 ribu. Ya dapat berapa pun selalu saya syukuri yang penting saya bisa menghibur orang-orang dan bisa memberi ibu untuk belanja sehari-hari” ungkapnya.


Suka duka menjadi penari jalanan telah dirasakan oleh jion. Sukanya ya jion bisa menghibur orang-orang yang mungkin sedang tidak enak hati dan juga bisa memberikan semangat. Sedangkan dukanya apabila ia di rendahkan oleh orang-orang, dikatakan yang tidak semestinya, dipandang dengan sebelah mata.

                                                                                

Tarian luar biasa jion ketika di lampu merah. Foto : youtube

“Jujur saya malu berprofesi sebagai penari jalanan, kebanyakan orang mengatakan masnya itu lho tidak punya malu, masnya itu lho gila, banyak sekali cacian. Namun saya pun juga menyadari dengan profesi saya, terasa rendah, terasa hina. Yang terpenting dalam hidup saya adalah saya bisa membahagiakan ibu saya, keluarga saya, dan saya bisa merawat keluarga saya.”

Namun selama pandemi ini, sejak Januari jion memutuskan untuk tidak menari dahulu. Karena kondisi yang tidak memungkinkan dan lebih memilih fokus merawat ibunya yang belum stabil dan harus di opname di rumah sakit.

“Karena di bulan januari sampai maret ibu masuk rumah sakit dan karena adanya covid-19, maka untuk sementara ini saya istirahat dulu” tandasnya.

Walaupun sementara berhenti menari, jion tetap bekerja seperti apa yang sudah dikatakan yaitu sebagai tukang pijat panggilan dan usaha tanam hias dirumah. Dan ternyata dia juga menjadi offcial host streaming hago live.

“Untuk kesibukan saat ini saya menjadi host streaming hago live dan saya juga sudah official, ya setidaknya masih ada pemasukan, menjadi host streaming di hago sudah lebih dari cukup untuk kehidupan sehari-hari dan keluarga.” katanya

Meskipun sudah menjadi official host streaming di hago live bukan berarti jion akan berhenti untuk menjadi penari jalanan.

“Mungkin mulai minggu depan atau bulan depan saya akan aktif menjadi street dancer lagi karena jujur saya sudah kangen dengan suasana di jalan, kangen sama sama anak-anak kecilnya, kangen sama kakak-kakak yang cantik, kakak-kakak yang ganteng, ibu-ibu yang ramah dan lucu, ah pokoknya kangen semua. Kangen suasana ungaran” sambungnya.

Dengan demikian, apapun profesimu maka cintailah profesimu. Ketika kita mencintai profesi kita, maka profesi itu akan memberikan yang terbaik untuk kita. (FZ)

 

Fatchiatuz Zahra

NIM 14040119140065

 

Narasumber : Pujiono/ Jion (Penari Jalanan asal Ungaran)

No. Telepon : 0822 4152 4191


 

 

 

 


Comments

Post a Comment